Cara dispersi
Dengan mengubah partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid dengan cara
penggilingan, cara listrik, atau peptisasi.
a. Penggilingan
Partikel padat (besar) dihancurkan atau dihaluskan menjadi partikel koloid, kemudian
didispersikan ke dalam suatu cairan sehingga membentuk sol. Misalnya dalam
membuat minuman kopi maka biji kopi dibuat partikel koloid baru didispersikan
ke dalam air.
b. Cara Listrik (Cara Bredig)
Dua kawat logam ujungnya dihubungkan dan dicelupkan ke dalam air, kemudian di
antara kedua ujung kawat tadi dialiri listrik. Karena panas, logam akan menguap
dalam air dan akan mengalami kondensasi dan membentuk partikel koloid. Contoh:
Tidak ada pada pembuatan minuman.
c. Peptisasi
Memecah partikel endapan yang kasar menjadi partikel koloid dengan jalan
menambahkan larutan elektrolit (pada umumnya ion sejenis).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai
aplikasi koloid:
1.
Pemutihan GulaGula tebu yang masih berwarna
dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air,kemudian larutan
dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid
akanmengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut
mengadsorpsi zat warna dari gulatebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2.
Penggumpalan DarahDarah mengandung sejumlah
koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, makaluka tersebut
dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion
Al3+dan Fe3+.
Ion-ion tersebut membantu agar partikel
koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalandarah dapat lebih
mudah dilakukan.
3.
Penjernihan AirAir keran (PDAM)
yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur,
danberbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar
partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itudilakukan dengan cara
menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+yang terdapat pada tawas tersebut akan