KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata
pelajaran fisika dengan membahas alat-alat optic dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Ibu
guru bidang studi fisika yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
- Orang
tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................
1. Latar Belakang
.....................................................................................................iv
2. Tujuan
Penulisan................................................................................................ iv
3. Pengesahan………………………………………………………………………………………………………..v
4. Motto…………………………………………………………………………………………………………………..vi
5. Persembahan……………………………………………………………………………………………………….vii
BAB II
PEMBAHASAN ALAT‐ALAT
OPTIK....................................................................
1.
Kamera..........................................................................................................................
2.
Mata
....................................................................................................................
3.
Lup atau Kaca Pembesar
..........................................................................
4.
Mikroskop........................................................................................................
5.
Teleskop
...........................................................................................................
6.
Periskop…………………………………………………………………………………………………………..
7.
Proyektor..…………………………………………………………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP
.......................................................................................................................
1. Kesimpulan............................................................................................................
2. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mungkin
beberapa di antara
kita harus memakai
kacamata agar dapat
melihat dengan baik. Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata
adalah alat bantu
bagi seseorang yang
memiliki kelainan pada
matanya. Kacamata termasuk alat
optik. Sebenarnya, mata juga disebut
sebagai alat optik. Alat optik lain
yang dapat kita
temui dalam kehidupan
sehari‐hari
adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk
memotret sebuah peristiwa? Dengan
kamera, kita dapat
memindahkan keadaan nyata
di sekitar kita
ke dalam lembaran
film, lalu memperbanyaknya dalam
bentuk gambar di
atas kertas. Gambar hasil pemotretan akan persis sama
dengan kenyataan. Selain mata,
kacamata, dan kamera,
masih dapat dijumpai
berbagai alat optik
lain. Pembahasan tentang
alat optik berhubungan
dengan cahaya, cermin,
lensa, serta pembentukan bayangan akan dibahas pada Bab
selanjutnya.
B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
a) Untuk
memenuhi tugas Mata
Pelajaran Fisika sebagai
salah satu syarat
pembelajaran yang diajarkan.
b) Untuk
memperdalam pengetahuan penulis
dalam bidang Fisika,
khususnya tentang alat‐alat optik.
c) Untuk
menjadi acuan bagi
penulis dalam mengembangkan
ketrampilan dan kemampuan menulis khususnya penulisan
makalah.
PENGESAHAN
Makalah ini telah
di buat oleh:
Nama :
Nono Setiyo
Kelas :
X B
Dan di sahkan
oleh:
Guru Pembimbing,
Ibu Erlin.S,Pd
Motto
·
You”ll never walk
alone.
·
Percayalah,bahwa ilmu
takkan habis walau terus-menerus di cari.
·
Hidup adalah
perjuangan.
PERSEMBAHAN
Makalah ini kami persembahkan
kepada:
1.
Bapak/Ibu Guru pembimbing.
2.
Bapak kepala sekolah.
3.
Orang Tua Tercinta.
4.
Teman-teman yang
setia.
5.
Bagi pembaca yang
budiman.
BAB II
PEMBAHASAN ALAT-ALAT OPTIK
Benda optik/alat optik adalah
benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam membantu
kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber,
dan lain sebagainya. Berikut di bawah ini merupakan arti definisi / pengertian
dari beberapa benda / alat optik yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari
Beberapa alat optik antara lain
kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
1. Kamera
Apakah kamera? Bagaimana prinsip
kerja kamera? Untuk mengetahui kerja kamera, perhatikan bagian-bagian utama
dari kamera.
Order gambar kamera dan
pembentukan bayangan pada kamera Aperture berfungsi mengatur diafragama,
sedangkan diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke
kamera.
Pada kamera terdapat sebuah lensa
cembung untuk membiaskan sinar dari benda himgga bayangan jatuh di film sebagai
layer. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar dari 2f (2
kali jarak titik api) di depan lensa. Ingatkah di mana bayangan benda akan
didapatkan dan bagaimana sifat-sifat bayangan itu? Tentu saja bayangan akan
jatuh antara f dan 2f yang memiliki sifat diperkecil, nyata, dan terbalik.
Bagaimanakah kesamaannya dengan
mata?
Prinsip kerja kamera dan mata
adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari benda yang masuk ke mata
dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layer mata atau retina. Sifat bayangan
yang terjadi nyata, diperkecil, dan terbalik. Tersusun dari apakah pelat film
itu? Pelat film berupa selluloid. Pelat itu dilapisi perak bromide dan sangat
peka terhadap cahaya. Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai
gambar negative. Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar
positif pada kertas foto.
2. Mata
a. Lensa Mata sebagai Alat Optik
Mengapa mata dikatakan sebagai
alat optik? Untuk menjawab pertanyaan itu, perhatikan Gambar.
Order gambar mata indara
penglihatan dan bagian-bagiannya
Bentuk mata menyerupai bola. Pada
bola mata terdapat benda bening yang disebut lensa mata. Lensa mata bersifat
tembus cahaya.Apa jenis lensa mata? Apa pula fungsi lensa mata itu? Lensa mata
berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar-sinar yang
datang ke mata. Dengan demikian, bayangan benda dapat tepat jatuh di retina
mata. Jadi, mata memiliki fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu, mata
disebut alat optik.
b. Proses Terjadinya Bayangan
pada Retina
Apakah fungsi pupil, retina, dan
bintik kuning? Bagaimana proses melihat benda itu terjadi? Pupil adalah bagian
mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke bola mata.
Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan itu paling
banyak mengandung saraf penglihatan. Fovea atau bintik kuning adalah bagian
retina, tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf penglihatan sehingga paling peka
terhadap rangsang (impuls) cahaya.
Syarat kita dapat melihat benda
adalah harus ada cayaha. Cahaya dapat berasal langsung dari sumber cahaya atau
berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekeliling
kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan akhirnya
sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan rangsangan atau informasi yang
dibawa oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di
otak, rangsangan ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat
benda.
Bagaimanakah cara lensa mata
mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di retina?
Lensa mata mengatur penyesuaian
terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga
bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda
sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh,
lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan
secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam
keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak
berakomodasi.
c. Batasan Penglihatan
Apakah ada batasannya penglihatan
mata itu? Penglihatan mata berada antara titik dekat dan titik jauh.
1) Titik dekat(punctum proximum),
adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas apabila lensa mata
berakomodasi maksimum atau lensa mata secembung-cembungnya. Pada waktu
berakomodasi maksimum, oto-otot silliaris atau otot-otot lensa mata bekerja
sekuat-kuatnya agar lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya. Keadaan
seperti itu menyebabkan kelelahan mata. Daya akomodasi maksimum pun terbatas.
Semakin dekat benda dengan mata, semakin kuat lensa mata harus dicembungkan,
sampai suatu saat tidak mampu lagi untuk dicembungkan. Hal itu terjadi apabila
bendanya berada di titik dekat. Apabila bendanya didekatkan lagi melewati batas
titik dekat, penglihatan kita akan semakin kabur.
Kemampuan otot-otot lensa mata
untuk bekerja dipengaruhi usia seseorang. Pada usia anak-anak otot lensa mata
sangat kuat untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena itu, anak-anak mampu
melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada orang dewasa otot-otot
lendsa matanya semakin lemah sehingga jarak punctum proximumnya makin jauh.
Pada mata emetrop atau mata normal
anak-anak, jarak punctum proximumnya antara 10 cm sampai 15 cm, sedangkan pada
orang dewasa antara 20 cm sampai 30 cm.
2) Titik jauh (punctum remotum),
adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas oleh mata tanpa
berakomodasi. Pada waktu lensa mata tidak berakomodasi (dalam keadaan
sepipih-pipihnya), berkas-berkas sinar sejajar berkumpul di retina. Keadaan ini
terjadi jika mata sedanng beristirahat atau mata melihat benda yang letaknya
jauh sekali. Oleh karena itu punctum remotum mata normal berada di tempat yang
jauh tak terhingga.
d. Cacat Mata
Apakah kalian tau bagaimanakah
cacat mata itu dan apakah sebenarnya cacat mata itu? Apakah kalian pernah
mengalami ganguan pada penglihatan kalian? Gangguan ini terjadi kemungkinan
karena menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya kelengkungan lensa mata, dan
terjadinya pengapuran pada lapisan kornea. Mata yang sudah mengalami kelainan
ini disebut cacat mata.
Bagaimana agar orang yang
menderita cacat mata dapat melihat benda secara normal kembali? Jawabannya
adalah penderita cacat mata harus dibantu dengan menggunakan kaca mata. Kaca
mata apakah yang tepat untuk penderita yang tidak dapat melihat benda pada
jarak dekat, atau sebaliknya tidak dapat melihat benda pada jarak yang jauh?
MIOP (Rabun Jauh)
Pernahkan kalian bertemu dengan
orang yang tidak dapat meelihat benda-benda yang letaknya jauh? Miop terjadi
karena letak punctum remotum dan puctum proximumnya bergeser mendekati mata,
lebih dekat dari pada mata normal. Hal ini terjadi karena bentuk bola mata
terlalu lonjong ke belakang sehingga berkas-berkas cahaya sejajar sumbu utama
berasal dari punctum remotum. Jika tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan
mengumpul di suatu titik di depan retina.
Bagaimana agar berkas cahaya
mengumpul tepat di retina? Kalian ingat bahwa lensa cekung berfungsi
memancarkan cahaya sehingga berkas cahaya yang melewati bidang lensa mata lebih
besar, sehingga titik potong sinar biasnya tidak didepan retina lagi tetapi
mundur tepat di retina. Oleh sebab itu penderita miop harus menggunakan kaca
mata negative (lensa cekung).
Hipermotropi (Rabun dekat)
Gambar mata hipermetrop
Hipermetrop adalah cacat mata yang tidak dapat melihat benda-benda yang
letaknya dekat. Orang yang menderita hipermiop mempunyai bentuk bola mata
terlalu pendek atau lensa mata terlalu pipih, sehingga berkas vahaya sejajar
sumbu utama. Pada penderita ini letak punctum proximum bergeser menjauhi mata.
Jika mata tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik
di belakang retina. Perhatikan gambar berikut.
Bagaimana agar berkas cahaya
dapat dikumpulkan kembali tepat di retina? Pada bab cahaya kalian sudah
mempelajari bahwa sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau mengumpulkan
berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama dan akan
melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik potong sinar biasnya
tidak lagi berpotongan di belakang lensa, tetapi maju tepat di retina. Oleh
sebab itu penderita hipermiop dapat ditolong dengan kaca mata positif.
Astigmatisma (mata silindris)/
Presmiob
Astigmatisma disebabkan karena
kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung
pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik
difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada
bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang
horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Apakah kalian masih mempunyai
nenek dan kakek? Usia mereka sudah sangat tua dan kekuatan mata mereka akan
semakin melemah tidak seperti waktu mereka masih muda. Apakah kalian tahu jenis
cacat mata yang diderita kakek dan nenek kalian?
Orang-orang yang sudah lanjut
usia mengalami gangguan penglihatan terhadap benda-benda yang letaknya dekat
maupun terlalu jauh. Sebenarnya gangguan ini bukan masuk golongan cacat mata.
Pada usia tua, otot-otot lensa mata telah mengendur sehingga daya akomodasinya
berkurang. Jarak bacanya tidak lagi 25 cm seperti halnya pada mata normal,
tetapi lebih jauh lagi. Biasanya orang yang sudah tua membaca tulisan dengan
dijauhkan dari matanya.
Penderita prebiop dapat ditolonng
dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa cembung dan lensa cekung dalam
satu lensa. Bagian atas cekung untuk melihat benda yang jauh dan bagian bawah
cembung untuk membaca.
Cobalah kalian sebutkan alat-alat
apasaja disekitar kalian yang termasuk alat optik? Biasanya alat alat optik
yang ada diciptakan oleh manusia untuk membantu kerja mereka. Seperti lup (kaca
pembesar), mikroskop, teleskop, dan proyektor.
3.L up
adalah Lensa positif yang
digunakan untuk mengamati benda-benda yang kecil agar tampak lebih besar dan
lebih jelas. Alat ini biasa digunakan oleh tukang arloji pada waktu mereparasi
kerusakan jam tangan. Perajin perhiasan emas dan perak juga menggunakan alat
ini untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Cara menggunkan lup adalah
sebagai berikut.
1) Untuk mata berakomodasi
maksimum, benda diletakkan diantara F dan O atau ajarak benda (so) selalu lebih
kecil daripada jarak titik api (f).
2) Untuk mata tidak berakomodasi,
benda diletakkan tepat pada titik api (f) atau jarak benda (so) sama dengan
jarak titik api lup (f).
Jika mata berakomodasi maksimum,
jarak bayangan benda di titik dekat punctum proximum atau pada jarak baca
normal adalah 25 cm. Bayangan yang terjadi maya, si = -25 cm maka berdasarkan
persamaan pada lensa:
Persamaan perbesaran lup
Pembesaran bayangan saat mata
berakomodasi maksimum
Dengan ketentuan:
M
= Pembesaran
Sn = Titik dekat (cm)
f = Fokus lup (cm)
Pembesaran bayangan saat mata
tidak berakomodasi
Dengan ketentuan:
M
= Pembesaran
Sn = Titik dekat (cm
f = Fokus lup (cm)
4.Mikroskop
Mikroskop Compound dibuat oleh
John Cuff pada 1750
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein =
melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil
dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Jenis-jenis mikroskop
Mikroskop digital yang bisa
tersambung dengan komputer
Jenis
paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari
sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri
dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan
dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan
pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk
mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler
memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang
umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Struktur mikroskop
Ada dua
bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
- Bagian optik, yang terdiri
dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
- Bagian non-optik, yang
terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar
halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Pembesaran
Tujuan
mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus
atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak
pandang mata normal(sn). Rumus:
Sifat bayangan
Baik
lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara
garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan
akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A
di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.
5.Teleskop
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati[1]. Teleskop merupakan alat
paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai
untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
Galileo diakui menjadi yang pertama
dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop
dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh
Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang
gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.
Penemuan
atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem
deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik.
Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel
berenergi tinggi.
Sejarah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia
untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop
refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam
mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata bugil.
Karena
teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan
bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau
Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop
Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan
teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda
langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan
inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
.
6.Periskop
Periskop adalah alat optik yang dipasang pada kapal selam.
Periskop digunakan untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda
di atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang menyelam. Periskop yang
sederhana terdiri atas lensa objektif, 2 buah prisma siku-siku dan lensa
okuler.
Diagram sinar periskop
Berkas sinar yang berasal dari sebuah kapal,
setelah menembus lensa objektf L1 dipantulkan sempurna oleh
prisma-prisma siku-siku sama kaki P1 dan P2. Berkas sinar ini
akhirnya menembus lensa okuler L2 masuk ke mata pengamat.
7.proyektor
Pengertian
projector
Projector adalah aplikasi stand-alone dari sebuah mevie yang kita buat pada director
Pico Projector merupakan Proyektor yang paling kecil yang pernah ada di dunia. Karena komponen dari alat ini sangatlah sederhana yang hanya terdiri dari 3 laser utama yang menggunakan tekonologi laser LED, kemudian MEMS CHIP , optik dan elektronika lainnya. Bila proyektor biasa (konvensional ) menggunakan jutaan cermin yang tersusun dalam sebuah cip (digital micromirror devices) untuk membentuk sebuah gambar, tetapi PicoP ini hanya memproyeksikan satu cermin berukuran mikroskopis saja yang tersusun dalam sebuah Chip
MEMS(micro-electro-mechanical-system).
PicoP ini bekerja dengan menembakkan sinar laser lewat sebuah cermin getar. Cermin getar itu lalu akan memantulkan sinar untuk menghasilkan piksel yang memberi bentuk pada gambar.
Kemudian Masing-Masing Warna Pixel tersebut dihasilkan dengan kombinasi pengaturan laser merah, biru dan hijau . Intensitas dari tiap sumber cahaya yang bervariasi dapat menghasilkan corak bayangan dan warna yang lengkap. Sebagai contoh, pixels merah memerlukan laser yang berwarna merah, maka pada saat itu laser yang hanya berwarna merah yang dipakai sedangkan laser hijau dan biru sementara dimatikan. Untuk mendapatkan pixel ungu, laser biru dan merah dipakai sedangkan laser yang hijau sementara dimatikan. Begitulah seterusnya untuk pengaturan warna pixel pada laser LED sehingga warna yang ditampilkan bisa begitu teratur dan sempurna.
Kemudian Pixel warna tersebut diatur oleh suatu scanner horizontal yang menggerakkan berkas cahaya itu, untuk ditempatkan ke dalam baris pixel. Dan scanner vertical bertugas menggerakkan berkas cahaya itu naik dan turun untuk menunjukkan di mana baris yang tersusun pixel itu digambar. Proses ini berlangsung sampai suatu keseluruhan bidang baris telah tepat dan suatu gambaran penuh tampak kepada si pemakai. Kemudian gambar bisa diproyeksikan langsung menuju layar datar atau dinding untuk melihat hasil yang maksimal
Projector adalah aplikasi stand-alone dari sebuah mevie yang kita buat pada director
Pico Projector merupakan Proyektor yang paling kecil yang pernah ada di dunia. Karena komponen dari alat ini sangatlah sederhana yang hanya terdiri dari 3 laser utama yang menggunakan tekonologi laser LED, kemudian MEMS CHIP , optik dan elektronika lainnya. Bila proyektor biasa (konvensional ) menggunakan jutaan cermin yang tersusun dalam sebuah cip (digital micromirror devices) untuk membentuk sebuah gambar, tetapi PicoP ini hanya memproyeksikan satu cermin berukuran mikroskopis saja yang tersusun dalam sebuah Chip
MEMS(micro-electro-mechanical-system).
PicoP ini bekerja dengan menembakkan sinar laser lewat sebuah cermin getar. Cermin getar itu lalu akan memantulkan sinar untuk menghasilkan piksel yang memberi bentuk pada gambar.
Kemudian Masing-Masing Warna Pixel tersebut dihasilkan dengan kombinasi pengaturan laser merah, biru dan hijau . Intensitas dari tiap sumber cahaya yang bervariasi dapat menghasilkan corak bayangan dan warna yang lengkap. Sebagai contoh, pixels merah memerlukan laser yang berwarna merah, maka pada saat itu laser yang hanya berwarna merah yang dipakai sedangkan laser hijau dan biru sementara dimatikan. Untuk mendapatkan pixel ungu, laser biru dan merah dipakai sedangkan laser yang hijau sementara dimatikan. Begitulah seterusnya untuk pengaturan warna pixel pada laser LED sehingga warna yang ditampilkan bisa begitu teratur dan sempurna.
Kemudian Pixel warna tersebut diatur oleh suatu scanner horizontal yang menggerakkan berkas cahaya itu, untuk ditempatkan ke dalam baris pixel. Dan scanner vertical bertugas menggerakkan berkas cahaya itu naik dan turun untuk menunjukkan di mana baris yang tersusun pixel itu digambar. Proses ini berlangsung sampai suatu keseluruhan bidang baris telah tepat dan suatu gambaran penuh tampak kepada si pemakai. Kemudian gambar bisa diproyeksikan langsung menuju layar datar atau dinding untuk melihat hasil yang maksimal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat‐alat
optik adalah alat‐alat
yang salah satu
atau lebih komponennya
menggunakan benda optik. Misalnya, cermin, lensa, atau prisma. Alat
optik memanfaatkan prinsip
pemantulan dan atau
pembiasan cahaya. Beberapa alat optik antara lain kamera, lup,
mikroskop, teleskop, proyektor, dan
episkop.
B. Saran
Saran yang dapat
penulis sampaikan ialah
agar pembaca dapat
mengetahui betapa pentingnya alat‐alat optik bagi kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://www.wikipedia.com//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar