Nono Setiyo (ASTFOURSA). Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Sabtu, 07 April 2012
Sejarah My Chemical Romance.
-->
Sebenarnya, merunut sejarah band bernama MY
CHEMICAL ROMANCE [atau bisa juga disebut My Chem atau MCR] berarti kita bicara
pengalaman pahit yang dilihat langsung oleh vokalisnya, Gerrard Way. Gerrard adalah salah satu
saksi hidup ketika teroris meruntuhkan World Trade Center, 11 September 2001
silam. Rasa marah, kesal, gelisah, sedih dan resahnya kemudian dituangkan dalam
lagu berjudul Skylines and Turntiles. Lagu itu juga menjadi semacam opening
band yang akhirnya dibentuk oleh Gerrard
Way bareng Matt ‘Otter’ Pellisier [drummer pertama
yang sudah cabut].
Nama band sendiri diusulkan oleh basis Mike Way ketika membaca buku berjudul
Ectassy: Three Tales of Chemical Romance, tulisan Irvine Welsh. Kini band yang diawaki juga
oleh Bob Byar [drum], Frank Lero [rhythm gitar], Ray Toro [lead gitar] menjelma
menjadi salah satu band papan atas di ranah rock. Mereka terbentuk September
tahun 2001 di New Jersey.
MCR “nyaris” identik dengan musik yang berhubungan dengan kematian, horror dan
kegelapan. Sebuah pilihan yang dari awal memang sudah mereka tonjolkan. Imej
inilah yang MCR bentuk dari awal berdirinya, meski kemudian banyak kritikus
musik ya menggolongkan mereka secara perlahan-lahan masuk dalam ranah emo.
Tudingan sebagai “anak-anak emo” ini pernah secara kasar dilontarkan oleh band
Inggris Kasabian yang menyebut MCR dengan “clowns” atau “emo kids”. Entah
mengapa, Kasabian menyebut MCR sebagai satu band yang tidak punya sesuatu yang
positif untuk dikatakan. Alamak, segitunya….
MCR juga pernah membatalkan beberapa konser lantaran ketika sedang menggarap
video klip ‘Welcome to The Black Parade’ dan ‘Famous Last Words’ [bakal jadi
single ke-2] yang digarap oleh Sam Bayer [pernah menggarap klip sukses Nirvana
‘Smells Like Teen Spirit’ dan American Idiot-nya Green Day]. Gara-garanya
adalah Gerard Way
cedera engkel sementara Bob Byar harus dirawat di rumah sakit karena infeksi.
Untung saja dua kip yang sedang digarap sudah selesai.
MCR juga memilih menjadi band dengan basis massa ‘bawah tanah’ atau kelompok
akar rumput [grassroots]. Mereka punya fans yang siap “mencaci-maki”
habis-habisan dalam forum yang mereka bikin, termasuk di situs resmi mereka.
Sisi positifnya adalah, MCR menolak segala atribut yang biasanya dilekatkan
pada band, seperti ‘sex icon’ dan sebagainya. Fans membuat mereka menjadi “diri
mereka sendiri”.
Album ketiga [yang major label] mereka The Black Parade menempatkan mereka pada
tataran papan atas band pengusung alternative rock. Banyak kritikus yang
menempatkan album ini sebagai ‘album paling ditunggu’ 2006. Single ‘Welcome to
The Black Parade’ menjadi anthem yang wajib diputar [dan dinyanyikan].
Keberanian mempertahankan ciri “gelapnya” menjadikan My Chemical Romance
sebagai ‘most wanted band’terkini.(JOHN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar