Nama
: Nono Setiyo
No
: 28
Kelas
: XII IPA 4
Perpisahan Yang
Tak Di Inginkan
Karya
Nono Setiyo
Pagi yang indah dan cerah Tasya berjalan
menuju sekolahan.Dia sekolah di SMA N 1 Damai ,Dia merupakan anak yang
pandai,slalu mendapatkan juara dikelasnya.Karena dia anak yang pandai dan
cerdas ramah tamah dia disukai banyak teman di sekolah maupun di
rumahnya.Bahkan tak jarang banyak teman cowoknya banyak yang meliriknya.
Tak lama kemudian tasya sampai di
sekolah dimana tempat ia belajar,tasya memutuskan untuk berjalan kesekolah
karena jarak rumah dan sekolahanya tidaklah terlalu jauh.Tasya yang biasanya
jalan bersama Zaky teman sekolahnya,bahkan satu kelas kini berangkat ke sekolah
sendiri karena zaky belum keluar dari rumahnya.
“Tasya…!!”
Teriak temanya bernama Ira
Ira adalah teman
satu meja tasya,dia adalah anak yang manja.Berbeda dengan tasya yang suka
pelajaran matematika,Ira menyukai pelajaran menghafal daripada pelajaran
menghitug.
“Ia..”dengan
senyum tasya menjawab.
“Ini buku
matematika kamu,aku sudah menulisnya,makasih ya.” Kata Ira.
“Ia,sama
sama.Masuk ke kelas yukk..!!”
Kemudian mereka berdua masuk ke kelas
bersama dan duduk bersebelahan.Bel masuk pun terdengar,semua murid masuk ke
kelas dan duduk sambil menunggu guru meraka untuk masuk.Beberapa saat kemuadian
Pak guru yang bernama Pak Ahmad masuk. Hari ini merupakan pelajaran matematika.Pelajaran
yang sangat disenangi tasya.
Dengan suasana yang tenang karena
belajar terdengar suara ketokan pintu dari luar kelas.
“Tok..tok..tok..!!”
“Masuk..” Pak
guru menjawab
Dengan wajah
yang sedikit takut dan merasa salah karena terlambat Zaky berjalan menuju meja
pak guru yang lebih dulu masuk.
“Maaf saya
terlambat” kata Zaky. Dengan suara yang pelan kepalanya menurun dan kedua
tanganya dibelakang.
“Kenapa kamu
terlambat” Tanya pak guru.
“Bangunku
kesiangan pak” jawab Zaky.
“Mana PR
kamu,kumpulkan sekarang..!!” Jawab pak guru dengan suara yang sedikit
menakutkan.
“Maaf pak ..Saya
belum mengerjakan pak.”
“Sekarang kamu
kerjakan PR kamu di depan kelas dan di kumpulkan sekarang.Yang lainya PR nya
dikumpulin.”
“Iya..Pak.” Saut
semua murid.
Akhirnya bel istirahat pun berbunyi,Zaky
yang masih mengerjakan PR nya di suruh pak guru untuk istirahat dan menasehati
agar tidak mengulanginya.Semua murid kemudian istirhat sejanak.Zaky yang tadi
pagi terlambat menjadi bahan ejekan Tasya dan ira karena alasanya yang
mengatakan bangun kesiangan.
“Saya bangun kesiangan pak..” Ira
menirukan gaya Zaky.
“Apaan sih kamu.” kata Zaky sambil menjelaskanya mengapa ia bisa
terlambat.
Jam menunjukan pukul 01.15 dan saatnya
mereka untuk pulang.Meraka bertiga keluar bersama.Di depan pintu gerbang mereka
harus berpisah karena Ira menunggu jemputan dari sopirnya,sedangkan Tasya dan
Zaky berjalan berdua karena searah jalanya,bahkan rumah mereka satu komplek dan
berdampingan.Mereka berjalan berdua sambil bercanda canda dan saling mengejek.
Malam
pun datang Tasya yang suka membuat puisi,ia membuat puisi yang indah di luar
rumah sambil menikmati indahnya malam.Ia mempunyai keinginnan untuk mengikuti
lomba puisi yang biasanya diadakan setiap satu tahun sekali di sekolahnya.Di
lain tempat si Zaky yang suka melihat bintang setiap malam juga berada di luar
rumah untuk melihat bintang dengan teropongnya.Karena merasa ada yang kurang
kemudian Zaky menelepon Tasya untuk datang kerumah Zaky.Tak lama kemudian Tasya
keluar dari rumahnya dan melihat Zaky ada di depan rumahnya dan mengajak Tasya
untuk melihat bintang bersama.
Sambil
melihat bintang mereka berdua bercanda canda san saling tertawa bersama.Di
tangah canda mereka,Tasya menceritakan keinginya untuk mengikuti lomba baca
puisi di sekolahanya.Dengan senang hati Zaky sangat mendsukung dan akan berusaha
mencarikan informasi lomba tersebut.
Malam
pun terus mereka lewati berdua dan bintang pun semakin banyak sdan
terang.Sambil melihat bintang yang insah Zaky menjelaskan tentang bintang dan berbagai
rasi rasi bintang yang terlihat mala m ini pada Tasya.Dengan serius, Tasya yang
juga melihat bintang terus mendengarkan penjelasan tentang bintang –bintang yang
mereka lihat.Zaky terus menjelaskan tentang bintang bintang yang tewrlihat mala
m ini,dan ternyata Zaky tidak sadar kalau Si Tasya sudah tidur lelap di belakangnya.
“Tasya…bangun bangun hey.” Zaky berusaha
membangunkanya.
“Ia bintang bagus banget” jawab Tasya
masih keadaan ngantuk tertidur.
“Bagus apaan..orang kamu tidur.”
Dengan kaget Tasya bangun sambil
tersenyum pada Zaky.
“Hehehe,bintangnya bagus,,”
“Yeee malah tidur kamu.”
“Kamu sih jelasinnya tanpa tanda titik
koma sih,jadi ngantuk saya.”
Kemudian
Tasya yang sudah ngantuk diantar pulang Zaky sambil menggendongnya,begitu juga
dengan Zaky yang sudah merasa sepi karena Tasya tidak ada,memutuskan untuk
berhenti melihat bintang dan tidur.
“Tasya..sarapan
dulu sebelum berangkat sekolah. “ Kata Ibu Tasya.
“Ia..ini mau
sarapan.” jawab tasya.
Seperti biasa Tasya selalu pamitan pada
orang tuanya.Di luar rumah zaky sudah menunggu berdiri bajunya tidak
dimasukan.Tak lama kemudian Tasya keluar sdari rumahnya dan berangkat sekolah
bersam a berdua bersama Zaky.Mereka berdua jalan kaki.
Tibalah di sekolahan sdan bertemu teman
temanya begitu juga Ira.Karena Zaky ingin ke toilet terpaksa Tasya masuk ke
kelas sendirian.Tak lama setelah dari toilet Zaky melihat Ira sedang membaca
Majalah dinding,kemudian Zaky menghampiri Ira.
“Hey.” Secara tiba tiba
“Zaky,,bikin kaget
saja.” jawab Ira
“Lagi apa kamu?”
Tanya Zaky
“Lagi baca Mading
niii.” jawab Ira
Sambil ngobrol dengan Ira Zaky juga ikut
membaca Majalah Dinding,secara tak sengaja Zaky membaca Mading yang isinya akan
di adakan lomba baca puisi,kemudian Zaky menelphone Tasya yang susdah masuk kelas
memberi tahu bahwa sekolahan akan di adakan lomba baca puisi.Zaky juga
mencerikan pada Ira tentang keinginan Tasya yang ingin mengikuti lomba tersebut.
Tak lama kemudian Tasya datang menghampiri
Zaky dan Ira,kemudian dengan wajah yang senang sambil tersenyum Tasya membaca
Mading itu sendiri.Tak menunggu lama kemudian Tasya mengajak Zaky dan Ira untuk mendaftarkan
lomba tersebut.Dengan wajah wajah yang bahagia meraka bertiga berjalan menuju
Ketua penyelenggara dan mendaftarkanya.
Hari Demi hari,persiapan demi persiapkan
di siapkan untuk mengikuti lomba ini.Hari lomba pun tiba,Tasya Ira sdan Zaky
pun berangkat ke sekolah dan langsung menuju tempat pementasan lomba baca pusi
yang diadakan sekolahan.Mereka bertiga duduk bersebelahan sambil menunggu
giliran tasya untuk menunjukan bakatnya.
“Dianda Tasya… “ sang juri memanggilnya.
Tasya berdiri di panggung yang besar dan
membacakan puisi yang pernah dibuatnya.Di akhir perlombaan di umumkanlah
pemenang lomba tersebut,dengan wajah wajah yang tegang mereka bertiga dengan
serius mendengarkanya.Di saat juri mengumumkan juara pertama nama Tasya lah
yang di panggil,dengan sangat bahagia mereka bertiga merayakanya.Dan Tasya pun
mendapat penghargaan berupa piala juara Pertama lomba baca puisi.
Satu bulan kemudian mereka akan
menghadapi ujian semester akhir kenaikan.Mereka selalu belajar bersama di rumah
salah satu di antara mereka.Tibalah waktunya menghadapi semester akhir selama
satu minggu.Satu minggu kemudian mereka menerima raportnya.
Seperti sekolah lainya sehabis menerim
lapor kenaikan kelas,sekolah meliburkan semua murid muridnya selama 3 minggu.Mereka
bertiga tidaklah liburan bersama karena Tasya liburan ke Bandung menyusul
Ibunya yang sudah duluan,sedangkan Zaky liburan ketempat neneknya dan Ira hanya
liburan di tempat tinggalnya.
Dua minggu dari tiga minggu liburan Zaky
mendengar kabar dari ayah Tasya bahwa Tasya ingin sekolah di Bandung,dengan
sangat sedih Zaky menceritakan kabar ini pada Ira,Ira pun tak percaya karena
mereka bertiga bersahabt sangat erat.
Hari masuk pun tiba,dan ternyata benar
Tasya sudah benar-benar pindah sekolah,karena meja yang biasa di tempati Si
Tasya kosong begitu juga Zaky yang biasanya berangkat bersama Tasya terlihat
berangkat sindiri.Ira dan Zaky sangat sedih karena salah satu teman mereka
sudah pindah sekolah dan tak bisa bertemu seperti hari hari biasa yang mereka
lewati,begitu juga dengan Zaky,Zaky yang selama ini ada rasa dengan Tasya pun
sangat sedih karena tidak bisa mengungkapakan perasaanya pada Tasya begitu juga
sudah tak bisa melihat bintang bersama setiap malam dan berangkat bersama lagi
dengan Tasya.