Kala Senja Menutup Hari

Diatas bukit berteman sepi, menatap langit. Angin berhembus meski tak terlihat tapi terasa. Terbayang luas pijakan bumi. Indah tapi waktu memisah, sore menutup pertunjukan ini. Diri inipun pergi.

Nono Setiyo

"Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24) "

Gulungan Ombak Besar

Dulu itu mantai, sering. Melihat langit biru. Mendengar deras ombak. Menatap luas lautan. Berdiri diatas pasir. Bernafas udara sejuk. Terindah adalah berjalan bersama kala ombak besar menerjang.

Abu Ubaidullah Uzzam

"Demi Allah ,, jangan korbankan akhiratmu demi kebahagian dunia yang fana. Dunia itu menipu, penuh kebohongan, dan sementara. Maka bertahanlah di atas sunnah dan segala perintah juga larangan-Nya sampai engkau menemui surga. "

Langit indah itu biru, Kamu

Tinggi, tak tergapai. Biru berubah putih berjalan menyapa. Panas, tak peduli selalu bersama. Dingin, bahkan tak tergoda.

Selasa, 15 Januari 2013

Cerpen Pergi Tak Kembali

                                                                        Nama              : Fatahillah Al Malik
No.                  : 17
Kelas        : XII IPA4


PergitakKembali

          Hariyang cerah,mataharitersenyumdengansinarnya yang menghangatkankehidupan.langit yang birudihiasiawan-awanputihnampakindahdanmenyejukkanhati. Burung-burungpunberkicauanmenyambutdimulainyaharibaru.
          Seorangremajaberjalanlesudenganpenyesalannampak di wajahnya.Diamerasakecewakarenatidakmeneruskanbelajar di sekolahfavoritnyasetelah lulus dari SMP N 1 Kintamani,Bali. Diabernama Tama.
          Pagiitu Tama hendakberangkatkesekolahbersamatemannya.Diaduduk di bangkukelas X SMA N 6 Denpasar,Bali. Sekolah yang sebenarnyatidakdiinginkannya.Tama adalahsiswa yang cukuppintartetapidiapemalas. Di sekolahdiakenaldenganseorangwanitabernamaAmi,temansatukelas yang kinimenjaditemandekatnya. Ami anak yang solehahdantaatberibadah.Merekamemilikihubungan yang sangatdekat,kedekatanmerekaberlanjutsampaikeduannyanaikkelas XI. Kebetulan Tama dan Ami memilihjurusan yang samayaitu program IPA. Di kelas XI merekadipertemukankembalidalamsatukelas.Kebersamaannyamenimbulkanbenih-benihcintadiantaramereka,tetapihubunganmerekahanyasebatassahabatsaja. Semakineratpersahabatanmakasemakinbanyakmasalah yang menghadang.Akhirnyatimbulbanyakmasalahdiantaramereka. Ami yang tidakinginpersahabatannyahancurmemilihuntukmenjauhiTama,begitu pula dengan Tama yang memilihuntukmenyendiri.
          Saatduduk di kelasXI,Tamamempunyaitemanbaru,seorangwanita yang menarikperhatiannyasejakkelas X lalu. Diaseringmemperhatikandanmemandanginyadarijauhkarenabelumsalingkenal.Tetapisekarangwanita yang dikaguminyaitukinimenjaditemanakrabnya.WanitaitubernamaNina,diabanyakmengajarkanhal-halbarukepadaTama,hal-halyang belumpernahialakukan. Nina sangatmerubahhidup Tama.Hubunganakrabmerekamenimbulkanbanyakfitnahdariteman-temannya.Temannyamenyangkabahwamerekaberduaberpacaran,tetapikenyataannyatidakbegitu.
          Sebenarnya Tama sudahmemilikikekasih,seorangwanita yang dikenalnyasaatawalpendaftaranmasuk SMA yaitu Ana. Tama dan Ana sudah lama menjalinhubungantersebut.Hubunganmerekaberjalansepertibiasa,hinggaakhirnyahubunganmerekaharuskandas di tengahjalankarenakurangnyakomunikasikeduanya .Setelahitu Tama mulaimelupakan Ana danmemilihuntukdekatdengan Nina.
          Sore hariketika Tama melamunsendiritiba-tibamunculwajah Nina dipikirannya,diapunlangsungmenghubungi Nina.
          “ Sore,besukadatugasapa? ”,Tanya Tama melaluipesansingkatnya.
          “ Sorejuga,kayaknyanggakadatugas ”,jawab Nina dengansedikitkeraguan.
          Kedekatanmerekaterusberlanjuthinggaakhirnya Tama mengungkapkanperasaan yang selamainidiapendam.
          “Tau nggak!Sebenarnyaakusudah lama memperhatikanmu,bahkansebelumakumengenalmu”,kata Tama denganhatiberdebar-debar.
          Walaupunsedikitmalu Nina jugamenjawabdanmenceritakanperasaannyasaatitu.SamasepertiTama,sebenarnya Nina daridulujugaseringmemperhatikan Tama. Dari situlahhubunganmerekasemakintakterpisahkan.
          Haridemi haribergantikehidupan Tama mulaiberubahsemenjakiakenaldengan Nina. Diamerasamendapatkankenyamananbersama Nina.Walaupunbanyakperbedaanantaramerekatetapitidakmenggoyahkanhubungan yang merekajalanikarenamerekaberduamemilikisatupedomanhidup. “Perbedaanlah yang membuatkitasama”. Kata-kata itrumenjadiprinsipkebersamaan yang merekapercayai.
          Saat di sekolah,Tamaterlihatlesudanlemas. Nina yang mengetahuihalitumulaimengkhawatirkankeadaan Tama.Sering kali Tama diajaknyauntukberobattetapidiaselalumenolakajakanitudeganberbagaialasan.
          Senjahari Tama duduk di depanrumah,saatitudiamerasakanpusing yang teramatsangatdisertaimunculnyadarahdarihidungnya. Dari dulu Tama memangmenderitapenyakit yang cukupmengkhawatirkan.Tidakbanyakteman yang mengetahuipenyakitnyaitukarenadiaterkesanuntukmenutupdirinya,bahkan Nina belumtahuapapenyakit yang diderita Tama.
          Hubungan Tama dan Nina semakindekat,walaupunsalingsukamerekatidakinginberpacarandahulusampaikelulusanresmidarisekolahdiumumkan. Takterasaharicepatberlalu,saatliburpanjangkenaikankelas XII banyakcobaan yang menghadangkedekatanmereka. Salah satunyamasalahkomunikasidiantarakeduanya.Setelahbeberapahari Tama tidakmenghubungiNina,hal yang tidakdiinginkanpunterjadi. Nina yang dulunyaperhatiankinimulaimenjauhi Tama.Liburpanjangitumembawapetakapadakedekatanmereka.
          Pagiharisaataktifitasbelajardimulailagi Tama dan Nina sudahduduk di kelas XII.Hariitu Tama melihatjelasperbedaan yang dialami Nina sahabatnyaitu, Nina mulaimenjauhdankelihatanmenutup-nutupisesuatudari Tama.Sesungguhnya Tama mengetahuiapa yang terjadipada Nina. Tama diberitahuTyotemansebangkunya,bahwa Nina sudahmemilikitemandekatbarumungkinjugaitukekasihbarunya. Mendengaritudiahanyatersenyumdanturutbahagiatetapidalamhatidiamerasasangatkecewa,diatidaktahuapa yang harusdilakukannya.
          Malamharisebelumtidur Tama memikirkankesalahanapa yang pernahdiperbuatnyahinggasahabatnyaitumenjauhinya. Diamerasakecewadanjugakesal, 4 bulanberlalutanpaadasenyumsedikitpundariwajah Nina yang ditujukanuntuk Tama.Tama mulaimerasakansakitpadahatinya yang diakibatkanmenjauhnya Nina darihidupnya.
          “Apakahmungkindiatulangrusukku?”,pikir Tama sambilmemegangrusuk yang melindungihatinya yang sakit.
          Keesokanharinyasaatsemua orang beraktifitasdanparapelajarberangkatsekolah,Ibu Tama mulaikhawatir.
          “Bangun…!Tidakbiasanyakamutidurselelapini”,teriakIbu Tama sambilmengetukpintukamar Tama. Tidakadarespondanjawabandaridalamkamar.Ibunyasemakinbertambahkhawatir.PintupunterbukasendiridanIbu Tama masukmendekatiTama yang tertidurlelap.Dibangunkananaknyasecarahalus,tetapi Tama tidakbergeraksedikitpun. Ditariknyatubuh Tama daritempattidur.Diaterkejutmelihattempattiduranaknyapenuhdengandarah.Tidaktahuapa yang terjadiIbunyasemakincemas. Tubuh Tama dingin,kakudanpucat. Ibu Tama seketikaitulangsungberteriakhisterisdanmenangis.Anak yang sangatdicintainyasudahpergimeninggalkannya.Tama pergiuntukselamanya.Diapergimeninggalkantanya. Kesalahanapa yang telahdiaperbuat.
          Mendengar Tama meninggal Nina dantemandekat Tama hanyabisabersedihdan Nina sedikitmenyesal.Hariitutanggal 6 DesembertepatulangtahunTama,dia di semayamkanbersamapenyesalandansebuahpertanyaan yang kinimasihmenjadimisteri.

Gurindam Dua Belas Pasal ( +Makna)

Gurindam Dua Belas 12

Gurindam I
Ini gurindam pasal yang pertama:

Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat,maka ia itulah orang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat,tahulah ia dunia melarat.

Gurindam II
Ini gurindam pasal yang kedua:

Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji.

Gurindam III
Ini gurindam pasal yang ketiga:

Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi’il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.

Gurindam IV
Ini gurindam pasal yang keempat:

Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.

Gurindam V
Ini gurindam pasal yang kelima:

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Gurindam VI
Ini gurindam pasal yang keenam:

Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,

Gurindam VII
Ini Gurindam pasal yang ketujuh:

Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka.
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapanya letih.
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya kurang.
Apabila orang yang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur.
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar.
Apabila menengar akan aduan,
membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Apabila perkataan yang lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut.
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar.

Gurindam VIII
Ini gurindam pasal yang kedelapan:

Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar.
Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa.
Kejahatan diri sembunyikan,
kebaikan diri diamkan.
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.

Gurindam IX
Ini gurindam pasal yang kesembilan:

Tahu pekerjaan tak baik,
tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaituiah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa.
Kepada segaia hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.

Gurindam X
Ini gurindam pasal yang kesepuluh:

Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka.
Dengan ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat.
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.

Gurindam XI
Ini gurindam pasal yang kesebelas:

Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hajat.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.

Gurindam XII
Ini gurindam pasal yang kedua belas:

Raja muafakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
( Perintis Sastra, 1951)

Conoh Percakapan Bhs Inggris At The Traditional Market

Percakapan Bahasa Inggris di Pasar antara Ibu Ratna dan penjual ini hanyalah contoh saja. Karena jika di Indonesa sangat jarang sekali penjual di pasar bisa berbahasa Inggris. Tetapi contoh percakapan di pasar ini sangat penting, barangkali Anda bepergian ke luar negeri dan harus berbelanja sendiri ke pasar. Tentu Anda dituntut untuk bisa menguasai percakapan bahasa inggris di Pasar.
Dalam percakapan bahasa inggris di pasar ini, Ibu Ratna memiliki alasan sendiri mengapa, dia lebih memilih berbelanja di pasar dibandingkan ke supermarket. Di pasar kita bisa menemukan lebih lengkap dan banyak pilihan dibandingkan di supermarket. Tetapi berbelanja dipasar tetap harus cerdas, mau memeriksa sendiri kesegaran dari setiap barang yang dibeli terutama sayuran, buah-buahan dan daging.
Contoh Percakapan Bahasa Inggris di Pasar
[Mrs. Ratna and his little daughter, Amelia is going to a traditional market]
Amelia : Um Mommy, why are we going to a traditional market? Why don’t we go to a supermarket? Supermarket sells vegetables and fruits too, right?
Mrs. Ratna: That’s right, my dear. But supermarket generally doesn’t give us too many foodstuffs to choose. Traditional market is much more complete than supermarket.
Amelia : But it’s hot, smelly, muddy, and dirty in here compared to the supermarket that’s clean and cool.
Mrs. Ratna: This is what is called the real shopping at the market. When I was at your age, I always came with Grandma to go shopping at a traditional market.
Amelia : Really?
Mrs. Ratna: Yeah. Now let’s go to that green-grocery stall first.
Amelia : Yes, Mom [smiling]
[At green-grocery stall]
Seller : Good morning, Ma’am. Do you need something?
Mrs. Ratna: Yes, I need a cabbage, half a kilogram of carrots and potatoes, and some leeks.
Seller : Um… let me see. Here you are, Ma’am. Do you need anything else?
Mrs. Ratna: I think that’s all
Seller : So…. these all cost Rp. 20,000.
Mrs. Ratna: Here you are.
Seller : Here is your change, Ma’am. Thank you and come again.
Mrs. Ratna: You’re welcome.

Amelia : Now what else to buy, Mom?
Mrs. Ratna: We need meat. Let’s go to butcher stall.
[At butcher stall]
Mrs. Ratna: Hey, good morning, Mr. Joko!
Mr. Joko: Oh, good morning, Mrs. Ratna! Are you going to buy meat?
Mrs. Ratna: Yes, I need half a kg of meat. I need tenderloin. Is every meat sold here really fresh?
Mr. Joko: Of course! I always sell fresh meats that I get directly from supplier every single day. Are you afraid I’m selling gelonggongan meat? Don’t be worried. You can see my meats are all hung up. This is a proof that I’m not selling such a gelonggongan meat. If it’s a gelonggongan meat, there will be water drops falling from the meat. And if you touch or squeeze the meat, it’s dry, rubbery, and coming with fresh blood color.
Mrs. Ratna: [smiling] Alright, I trust you that these meats are really fresh.
Mr. Joko: Alright then. You want me to chop the meat or you do it yourself?
Mrs. Ratna: It’s okay. I will chop the meat myself.
Mr. Joko: Alright, here you are. The price for the meat is Rp 35,000.
Mrs. Ratna: Here you are. Thank you, Mr. Joko.
Mr. Joko: You’re welcome

Mrs. Ratna: One lesson for you, Dear. If you’re going to shop at market like this, you have to check the freshness of anything you’re going to buy first.
Amelia : Alright, Mom!
Mrs. Ratna: By the way, do you know what I’m going to cook?
Amelia: Um…. Meat, carrots, cabbage, potatoes…. You’re going to cook vegetable soup!
Mrs. Ratna: Smart girl!
Amelia : Yum… I like it!

http://www.belajaringgris.net/percakapan-bahasa-inggris-di-pasar.html