Kala Senja Menutup Hari

Diatas bukit berteman sepi, menatap langit. Angin berhembus meski tak terlihat tapi terasa. Terbayang luas pijakan bumi. Indah tapi waktu memisah, sore menutup pertunjukan ini. Diri inipun pergi.

Tampilkan postingan dengan label Toy Story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Toy Story. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 April 2013

Ringkasan Cerita Toy Story 2







Pagi itu, Woody terbangun dari mimpi buruknya tentang Andy yang akan membuangnya karena tangannya robek. Lalu, ia sadar bahwa sudah 2 hari ia berada di rak buku Andy, dan diluar rumah ternyata sedang mengadakan Garage Sale. Para mainan pun ketakutan karena bisa saja di antara mereka ada yang harus dijual. Semua mainan di kamar Andy selamat, hanya saja satu boneka yaitu Wheezy, seekor pinguin berspeaker, dibawa oleh ibu Andy untuk dijual. Woody yang melihat hal tersebut, langsung memerintahkan anjing milik adik Andy untuk keluar kamar dan menyelamatkan Wheezy. Para mainan sempat mengira Woody sudah gila dan mau bunuh diri, sebelum Buzz melihat bahwa sebenarnya ia keluar untuk menyelamatkan Wheezy. Woody berhasil menyelamatkan Wheezy, namun ia sendiri terjatuh, dan diambil oleh seorang penjual mainan yang ternyata sangat mencari mainan Woody. Setelah mencuri Woody, dia pergi dengan mobilnya yang dikejar Buzz, namun hanya meninggalkan beberapa bulu ayam untuk Buzz.
Para mainan cemas terhadap apa yang akan terjadi pada Woody. Disaat semuanya sedang cemas, Buzz hanya berpikir sambil menimang-nimang bulu ayam yang didapatnya tadi. Mr. Potato Head marah terhadap ulah Buzz, dan menyuruh mainan lainnya meninggalkan "mainan" tersebut. Buzz yang sadar, cepat-cepat mengetikkan terhadap sebuah mainan kata-kata, dan terungkaplah kemana Woody dibawa, "Al's Toy Barn", sebuah toko mainan. Para mainan sepakat akan pergi menyelamatkan Woody, yaitu Buzz, Mr. Potato Head, Rex, Slinky, dan Hamm. Sementara itu, Woody bertemu dengan teman-temannya sesama Koboi, lalu mereka saling berkenalan satu sama lain, dan akhirnya Woody menyadari bahwa ia adalah mainan yang sangat terkenal, sampai-sampai banyak pernak-perniknya, seperti di topi, sepatu, dan di yoyo. Dia juga melihat bahwa untuknya sendiri telah dibuatkan sebuah reality show. Untuk sesaat, ia dapat bersenang-senang bersama teman-temannya dan tidak lagi berpikir sedang diculik.