Kala Senja Menutup Hari

Diatas bukit berteman sepi, menatap langit. Angin berhembus meski tak terlihat tapi terasa. Terbayang luas pijakan bumi. Indah tapi waktu memisah, sore menutup pertunjukan ini. Diri inipun pergi.

Nono Setiyo

"Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24) "

Gulungan Ombak Besar

Dulu itu mantai, sering. Melihat langit biru. Mendengar deras ombak. Menatap luas lautan. Berdiri diatas pasir. Bernafas udara sejuk. Terindah adalah berjalan bersama kala ombak besar menerjang.

Abu Ubaidullah Uzzam

"Demi Allah ,, jangan korbankan akhiratmu demi kebahagian dunia yang fana. Dunia itu menipu, penuh kebohongan, dan sementara. Maka bertahanlah di atas sunnah dan segala perintah juga larangan-Nya sampai engkau menemui surga. "

Langit indah itu biru, Kamu

Tinggi, tak tergapai. Biru berubah putih berjalan menyapa. Panas, tak peduli selalu bersama. Dingin, bahkan tak tergoda.

Sabtu, 02 September 2017

Tafsir Ibnu Katsir Surat Abasa ayat 34-36

(يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ * وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ * وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ)
pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. ('Abasa: 34-36)
Yaitu dia melihat mereka, tetapi lari dari mereka dan menjauhinya, karena dahsyatnya huru-hara dan kengerian yang terjadi pada hari itu.

Ikrimah mengatakan bahwa seseorang berdua dengan istrinya, lalu berkata kepadanya, "Hai istriku, suami macam apakah aku ini bagimu?" Si istri menjawab "Engkau adalah sebaik-baik suami." dan istrinya memujinya dengan pujian yang baik semampunya. Kemudian si suami berkata kepada istrinya, '"Maka sesungguhnya hari ini aku meminta suatu kebaikan darimu dengan suka rela, barangkali aku dapat selamat dari apa yang engkau saksikan sekarang ini." Si istri menjawab, "Alangkah mudahnya permintaanmu, tetapi aku tidak mampu memberimu sesuatu pun karena aku pun sedang dicekam oleh rasa takut yang sama seperti yang kamu alami." Dan sesungguhnya seseorang bersua dengan anaknya, lalu ia bergantung kepadanya dan mengatakan,"Hai Anakku, orang tua seperti apakah aku ini bagimu?" Si anak menjawab dengan mengemukakan pujian kepadanya, lalu ia berkata kepada si anak, "Hai Anakku, sesungguhnya aku sekarang sangat memerlukan bantuan sedikit dari kebaikanmu, mudah-mudahan dengannya aku dapat selamat dari keadaanku sekarang ini yang engkau Hhat sendiri."

Ustadz Syafiq Reza Basamalah