Kala Senja Menutup Hari

Diatas bukit berteman sepi, menatap langit. Angin berhembus meski tak terlihat tapi terasa. Terbayang luas pijakan bumi. Indah tapi waktu memisah, sore menutup pertunjukan ini. Diri inipun pergi.

Nono Setiyo

"Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24) "

Gulungan Ombak Besar

Dulu itu mantai, sering. Melihat langit biru. Mendengar deras ombak. Menatap luas lautan. Berdiri diatas pasir. Bernafas udara sejuk. Terindah adalah berjalan bersama kala ombak besar menerjang.

Abu Ubaidullah Uzzam

"Demi Allah ,, jangan korbankan akhiratmu demi kebahagian dunia yang fana. Dunia itu menipu, penuh kebohongan, dan sementara. Maka bertahanlah di atas sunnah dan segala perintah juga larangan-Nya sampai engkau menemui surga. "

Langit indah itu biru, Kamu

Tinggi, tak tergapai. Biru berubah putih berjalan menyapa. Panas, tak peduli selalu bersama. Dingin, bahkan tak tergoda.

Selasa, 10 April 2012

Puisi Karena Kamu…

-->
                                 Karena Kamu…

Karna tawamu….
Tawaku ada
Karna senyummu…
Aku berpijak
Karna kau menuntunku

Cinta ku ada karena untukmu..
Karnamu aku bahagia
Karnamu aku senang
Karenamu sepiku tiada
Disampingmu adalah nyaman
Tanpamu adalah hampa

Inilah hatiku…
Inilah perasaanku…
Dan ini semua karnamu
Karna aku sayang sama kamu…
NO2

Puisi Untuk Sahabat

-->
                                             Sahabat     
  
Sampai bintang tak bersinar
Kau tetap sahabatku
Sampai lautan menjadi daratan
Kau tetap temanku
Sampai mati
Kau tetap terbaik
Dalam petualangan hidupku

Tawa…
Canda…
Senyum…
Sedih…
Dan susah…
Kita selalu bersama
Menghabiskan hari-hari
Dengan itu semua…

Kau tetap bersamaku
Kau tetap denganku
Kau tetap di sampingku
Karna….
Kau adalah sahabat
Terbaik dalam hidupku…..
NO2

Sabtu, 07 April 2012

Sejarah My Chemical Romance.

-->
Sebenarnya, merunut sejarah band bernama MY CHEMICAL ROMANCE [atau bisa juga disebut My Chem atau MCR] berarti kita bicara pengalaman pahit yang dilihat langsung oleh vokalisnya, Gerrard Way. Gerrard adalah salah satu saksi hidup ketika teroris meruntuhkan World Trade Center, 11 September 2001 silam. Rasa marah, kesal, gelisah, sedih dan resahnya kemudian dituangkan dalam lagu berjudul Skylines and Turntiles. Lagu itu juga menjadi semacam opening band yang akhirnya dibentuk oleh Gerrard Way bareng Matt ‘Otter’ Pellisier [drummer pertama yang sudah cabut].

Nama band sendiri diusulkan oleh basis Mike Way ketika membaca buku berjudul Ectassy: Three Tales of Chemical Romance, tulisan Irvine Welsh. Kini band yang diawaki juga oleh Bob Byar [drum], Frank Lero [rhythm gitar], Ray Toro [lead gitar] menjelma menjadi salah satu band papan atas di ranah rock. Mereka terbentuk September tahun 2001 di New Jersey.

MCR “nyaris” identik dengan musik yang berhubungan dengan kematian, horror dan kegelapan. Sebuah pilihan yang dari awal memang sudah mereka tonjolkan. Imej inilah yang MCR bentuk dari awal berdirinya, meski kemudian banyak kritikus musik ya menggolongkan mereka secara perlahan-lahan masuk dalam ranah emo. Tudingan sebagai “anak-anak emo” ini pernah secara kasar dilontarkan oleh band Inggris Kasabian yang menyebut MCR dengan “clowns” atau “emo kids”. Entah mengapa, Kasabian menyebut MCR sebagai satu band yang tidak punya sesuatu yang positif untuk dikatakan. Alamak, segitunya….

MCR juga pernah membatalkan beberapa konser lantaran ketika sedang menggarap video klip ‘Welcome to The Black Parade’ dan ‘Famous Last Words’ [bakal jadi single ke-2] yang digarap oleh Sam Bayer [pernah menggarap klip sukses Nirvana ‘Smells Like Teen Spirit’ dan American Idiot-nya Green Day]. Gara-garanya adalah Gerard Way cedera engkel sementara Bob Byar harus dirawat di rumah sakit karena infeksi. Untung saja dua kip yang sedang digarap sudah selesai.
MCR juga memilih menjadi band dengan basis massa ‘bawah tanah’ atau kelompok akar rumput [grassroots]. Mereka punya fans yang siap “mencaci-maki” habis-habisan dalam forum yang mereka bikin, termasuk di situs resmi mereka. Sisi positifnya adalah, MCR menolak segala atribut yang biasanya dilekatkan pada band, seperti ‘sex icon’ dan sebagainya. Fans membuat mereka menjadi “diri mereka sendiri”.
Album ketiga [yang major label] mereka The Black Parade menempatkan mereka pada tataran papan atas band pengusung alternative rock. Banyak kritikus yang menempatkan album ini sebagai ‘album paling ditunggu’ 2006. Single ‘Welcome to The Black Parade’ menjadi anthem yang wajib diputar [dan dinyanyikan]. Keberanian mempertahankan ciri “gelapnya” menjadikan My Chemical Romance sebagai ‘most wanted band’terkini.(JOHN)