Kala Senja Menutup Hari

Diatas bukit berteman sepi, menatap langit. Angin berhembus meski tak terlihat tapi terasa. Terbayang luas pijakan bumi. Indah tapi waktu memisah, sore menutup pertunjukan ini. Diri inipun pergi.

Nono Setiyo

"Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24) "

Gulungan Ombak Besar

Dulu itu mantai, sering. Melihat langit biru. Mendengar deras ombak. Menatap luas lautan. Berdiri diatas pasir. Bernafas udara sejuk. Terindah adalah berjalan bersama kala ombak besar menerjang.

Abu Ubaidullah Uzzam

"Demi Allah ,, jangan korbankan akhiratmu demi kebahagian dunia yang fana. Dunia itu menipu, penuh kebohongan, dan sementara. Maka bertahanlah di atas sunnah dan segala perintah juga larangan-Nya sampai engkau menemui surga. "

Langit indah itu biru, Kamu

Tinggi, tak tergapai. Biru berubah putih berjalan menyapa. Panas, tak peduli selalu bersama. Dingin, bahkan tak tergoda.

Rabu, 23 Januari 2013

Cerpen Romantis Nan Lucu (Si Ino dan Si Ima)



Suatu hari hiduplah seekor burung betina yang cantik nan indah untuk lihat.Ia memiliki bulu-bulu yang warnanya sangat cerah bagaikan embun di pagi hari hahaha,ia juga pandai dan pintar(sama saja :D). Pada suatu hari ia sedang belajar untuk mengikuti lomba dan ujian pada tingkat burung.(Mangnya cuma manusia yang ada kegiatan lomba dan ujian hahaha).
Pagi yang cerah nan indah,ia sedang sendiri sambil menikmati pemandangan yang indah.Ia duduk2 sambil membaca buku untuk belajar.Dengan santai dan suasana tenang,burung cantik itu sangat kaget,secara tiba tiba tiada hujan tiada petir tiada asap tiada api hahaha,datanglah seekor burung jantan tampan dan gagah,sopan lagiii :D yang tidak di kenalnya menghampirinya dan meminta tolong untuk mengobatinya.

Puisi UNTUK SAHABAT PENGKHIANAT


Kalau gue liad kepala dia,,
Gue kaya liad bola,,
Rasanya pengen SUPER pengen nendang nendang,,
Sampe bolanya jeboll rusak tak terliad,,
Hahaaha,,

Kalau liad badan dia,,
Seperti,,
Liad rumput di lapangan yang SUPER HIJAU nan indah,,
Rasanya pengen lari lari
Sana sini
Nginjek-nginjek
Wkwkw,,

Kalau liad asesorisnya dia,,
Seperti liad wasit lagi nyempritttt,,
Prittt,,,!!
Ngeluarin kartu merah,,
Yang rasanya pengen banget,,
NGANCURIN kartu merah itu,,
Pengen NGROBEK kartu itu,,,
Ahai,,,

SAY “FUCK YOU”  !! TO MY ENEMY