Kamis, 25 April 2013

Alasan Ronaldo Ingin Kembali Berseragam Manchester United



"Suatu hari nanti, Cristiano akan pulang ke rumah. Bila ingin memenangkan Ballon d'Or, dia harus kembali ke Manchester United," ungkap Evra kepada MUTV.

Skenario yang tersurat dalam penuturan Patrice Evra bukanlah sekedar isapan jempol atau perang urat syaraf jelang babak 16 besar Liga Champions. Wacana kepulangan Ronaldo ke Old Traford, sebagai teman tentunya, tengah mencuat belakangan.



Manajer Sir Alex Ferguson juga telah mengutarakan keinginannya untuk kembali beromantisme dengan "CR7". Pun demikian dengan Ronaldo yang dalam beberapa kesempatan melontarkan respek terhadap Fergie dan rasa cinta untuk Setan Merah.

Ronaldo memang telah menolak perpanjangan kontrak dengan Real Madrid, yang sejatinya berakhir 2015 mendatang. Tetap saja, kepulangan ke Theatre of Dreams tak semudah membalikkan telapak tangan.



Nilai transfer bisa jadi contoh. Bila Los Blancos menggelontorkan mahar 80 juta pounds 2009 silam, berapa dana yang harus direlakan Red Devils? Apakah manajemen Madrid rela hanya sekedar balik modal atau bahkan merugi dalam penjualan Ronaldo? Perkara rumit memang.

Hanya saja, ada beberapa alasan Ronaldo untuk kembali berseragam Manchester United, baik demi mengembangkan karier atau mendongkrak tabungan di rekeningnya. Begitu pula Man. United harus memboyong Ronaldo. Mengapa? Berikut ulasannya. (Anju)

1. "Hukum Beckham"

Sebuah label unik disematkan terhadap sistem perpajakan di Spanyol. Tingginya persentase pajak terhadap pemain bintang berkebangsaan non Spanyol melahirkan sebuah istilah "Hukum David Bekcham". Termutakhir, beban pajak untuk pebola papan atas seperti Ronaldo mencapai 54 persen.

Saat mendatangkan Ronaldo 2009 silam, Real Madrid mencurahkan 12 juta euro per tahun sebagai gaji Ronaldo dan 2,88 (24% gaji) juta euro sebagai beban pajak. Namun, beban pajak terhadap penghasilan sang pemain melonjak jauh hingga 6,2 juta euro saat ini.

 

Dengan kata lain, penghasilan kotor Ronaldo mencapai 18,2 juta euro per tahun. Dia tentu dapat menerima penghasilan bersih lebih besar bila berkiprah di negara lain yang memiliki sistem perpajakan lebih lunak.

2. Hambatan Negosiasi Kontrak

Status Ronaldo dalam daftar pemain bergaji tertinggi disinyalir menghambat negosiasi kontrak dengan manajemen. Betapa tidak, nama Ronaldo masih di bawah Samuel Eto'o, Zlatan Ibrahimovic dan gelandang Guangzhou Evergrande, Dario Conca.

 

Menilik pamor dan kualitas, Ronaldo tentu layak mendapat bayaran lebih dari Eto'o (20 juta euro per musim). Lantas, apakah Madrid rela menggelontorkan 20 juta euro per tahun di tambah beban pajak yang mencapai 7 juta euro untuk Ronaldo? Sangat diragukan.

3. Tantangan Minimalis La Liga

"Premier League dan La Liga merupakan dua liga terbaik dunia. Tapi, aku akan berkata jujur. Liga Inggris lebih kompetitif," tutur Ronaldo dalam sebuah wawancara bersama The Guardian awal tahun ini.

Pernyataan tersebut bisa jadi indikasi motivasi bermain Ronaldo perlahan surut. Bukan rahasia lagi, tensi pertandingan Los Blancos hanya terdongkrak bila bersua dengan rival abadi, Barcelona.

Beda hal dengan Premier League. Kemunculan Tottenham Hotspurs dan Manchester City sebagai penantang "Big Four" meningkatkan sisi kompetitif. Tantangan ini layak dicicipi oleh Ronaldo.

4. Beda Sikap Bernabeu dan Old Trafford



Hubungan buruk ditenggarai terjalin antara Ronaldo dan publik Bernabeu. Saat berbagai rekor gol ditorehkan, Ronaldo justru tak mendapat dukungan maksimal dari para Madridistas. Tak heran, kala tak melakukan selebrasi pada laga kontra Granada, dia mengaku ada ganjalan yang membuatnya tak bahagia.

Sebaliknya, nama Ronaldo justru masih kerap dikumandangkan saat Manchester United bertanding. Sambutan lebih meriah tentu bakal diberikan bila Ronaldo pulang ke Old Trafford sebagai teman, bukan lawan.

5. Relasi Sang Agen



Agen Ronaldo, Jorge Mendes memiliki jalinan spesial dengan manajemen Man. United. Beberapa kliennya seperti Nani, Anderson dan David De Gea merupakan penggawa Setan Merah.

Romantisme Mendes dan Man. United sangat mungkin berlanjut dengan skenario kepindahan Ronaldo. Terlebih, Mendes juga memiliki posisi tawar kuat dalam meluluhkan hati Sir Alex Ferguson. Jangan lupakan, Mendes sempat merekomendasikan transfer Bebe terhadap Sir Alex hanya melalui rekaman video.

6. Pendongkrak Harga Saham

Kala melepas sejumlah saham pada Bursa New York Agustus lalu, Manchester United harus menurunkan ekspektasi. Awalnya, mereka menargetkan kisaran harga 16 hingga 20 dollar US per saham. Namun, harga IPO (penawaran saham perdana) terpaksa dipangkas menjadi 14 dollar US per lembar lantaran sepi peminat.

"Tim juara bukan berarti investasinya bakal juara," ungkap seorang analis bursa saham, Sam Hamadeh.

Sebuah sindiran buruk menilik status Manchester United sebagai klub olahraga terkaya dunia versi Majalah Forbes. Manajemen tentu butuh popularitas Ronaldo untuk mendongkrak kredibilitas klub melalui lonjakan harga saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar