Cara yang nyata untuk membedakan Anda dari saingan Anda adalah layanan yang Anda berikan. (Jonathan Tisch)Ada pepatah kuno yang mengatakan “Tidak Semua yang Berkilau adalah Emas”. Secara implisit, pepatah tersebut ingin menjalaskan bahwa uang memang penting, kita tentunya tidak akan bisa hidup tanpa uang di tengah komersialitas dunia, tetapi ternyata uang bukan segalanya. Maka dari itu, sebisa mungkin kita harus menyelaraskan hidup.
Lakukanlah dengan mengesankan, lakukanlah dengan benar dan lakukanlah dengan gaya. (Fred Astaire)
Barang siapa menebar benih kebaikan, akan menikmati panen abadi. (Anonim)
Hanya mereka yang berani mengambil resiko untuk melangkah lebih jauhlah yang akan mengetahui sejauh mana dia dapat melangkah. (T.S. Eliot)
Saya hanyalah seorang manusia, tetapi saya adalah seseorang. Saya tidak dapat melakukan segalanya, tetapi saya dapat melakukan sesuatu. Saya tidak akan menolak melakukan sesuatu yang dapat saya lakukan. (Helen Keller)
Ingatlah selalu bahwa tekad Anda untuk sukses lebih penting daripada yang lainnya. (Abraham Lincoln)
Manakala kita mencintai dan tertawa bersama pasien kita, kita meningkatkan derajat tertinggi penyembuhan, yakni kedamaian didalam hati. (Leslie Gibson)
Sudah menjadi kewajiban kita untuk maju terus seakan-akan batas kemampuan kita tidak ada. (Pierre Teilhard de Chardin)
Tak ada sesuatu pun yang pernah berhasil dengan baik jika pelaksanaanya tidak dibantu oleh semangat yang kuat. (Nietzsche)
Kita memerlukan lebih banyak orang yang mengkhususkan diri mengerjakan sesuatu yang mustahil. (Theodore Roethke)
Sebuah gagasan baru mula-mula dianggap konyol, lalu dibuang karena dianggap tidak penting sampai akhirnya diakui semua orang. (William James)
Hal-hal besar dilakukan oleh orang-orang yang berpikiran hebat dan kemudian berkiprah di dunia untuk mewujudkan impian mereka. (Ernest Holmes)
Jerih payah hanya akan berhasil kalau pelakunya tidak mudah putus asa. (Napoleon Hill)
Pada hakikatnya, genius adalah mewujudkan gagasan yang paling sederhana. (Charles Peguy)
Ini merupakan harapan dalam pengertian yang lebih luas, yang memungkinkan ayah untuk membangun, dari awal, salah satu perusahaan terbesar di India. Dia telah melakukan kerja keras, inisiatif, kepercayaan diri. Tetapi, di atas segalanya, kapasitas, karena ia sering berkata, "Bermimpilah dengan mata terbuka lebar". (Anil Ambani)
Adalah menyedihkan menemukan seseorang menjadi biasa-biasa saja hanya ketika ia sudah terlambat mengetahui potensinya. (W. Somerset Maugham)
Jika seorang pria mengasihi pekerjanya, terlepas dari pertanyaan tentang keberhasilan atau ketenaran, Tuhan telah memanggilnya. (Robert Louis Stevenson)
Saya akan memberitahu orang-orang muda untuk mulai dari yang mereka miliki sekarang ini. Dan rahasia sukses besar dimulai dari kesuksesan kecil dan mimpi semakin besar. (John H. Johnson)
Saya berharap uang tumbuh di pohon, namun ternyata hanya kerja keras untuk menghasilkan uang. (Jim Cramer)
Saya sedikit sinis tentang mentalitas Amerika sebelum saya datang ke sini. Tetapi sekarang aku bersaksi, di sini tidak ada yang akan menjatuhkan Anda jika Anda membeli sendiri mobil $ 300.000. Mereka cenderung mengatakan: ".. Nah, Anda mungkin bekerja keras untuk itu. Selamat untuk Anda" (Simon Cowell)
Jika Anda berlatih keras, Anda tidak hanya akan mengalamai kesulitan, namun Anda akan sulit dikalahkan. (Herschel Walker)
Saya ingin benar-benar digunakan ketika saya mati, karena semakin keras saya bekerja semakin saya hidup. Aku bersukacita dalam hidup demi kepentingannya sendiri. (George Bernard Shaw)
Saya tampaknya telah cukup berkembang di antara kalangan orang muda. Saya menikmatinya. Sangat menyenangkan bila Anda bekerja keras dan melihat bahwa orang menikmatinya. (George Ross)
Jika kerja keras adalah suatu hal yang indah, pasti orang kaya akan menyimpan semuanya untuk diri mereka sendiri. (Lane Kirkland)
Saya benar-benar ingin orang tahu bahwa saya telah bekerja keras, sangat keras, untuk sampai ke tempat saya hari ini .. ini tidak hanya terjadi dalam semalam. Saya memulai bisnis lebih dari 25 tahun lalu dan telah menemukan cara untuk mengembangkan apa yang telah saya pelajari melalui setiap kemitraan dan kesempatan. (Magic Johnson)
Lebih baik aus daripada berkarat. (Richard Chamberland)
Menurut pengalaman saya, dalam bentuk apapun, seseorang tidak dapat tergantung hanya pada hubungan manusia untuk hadiah abadi. Hanya bekerja keraslah yang benar-benar memuaskan. (Bette Davis) Daripada berpikir tentang di mana Anda berada, berpikirlah tentang di mana Anda inginkan. Dibutuhkan dua puluh tahun kerja keras untuk menjadi sukses semalam. (Diana Rankin)
Kala Senja Menutup Hari
Diatas bukit berteman sepi, menatap langit. Angin berhembus meski tak terlihat tapi terasa. Terbayang luas pijakan bumi. Indah tapi waktu memisah, sore menutup pertunjukan ini. Diri inipun pergi.
Nono Setiyo
"Katakanlah: ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. 9:24) "
Gulungan Ombak Besar
Dulu itu mantai, sering. Melihat langit biru. Mendengar deras ombak. Menatap luas lautan. Berdiri diatas pasir. Bernafas udara sejuk. Terindah adalah berjalan bersama kala ombak besar menerjang.
Abu Ubaidullah Uzzam
"Demi Allah ,, jangan korbankan akhiratmu demi kebahagian dunia yang fana. Dunia itu menipu, penuh kebohongan, dan sementara. Maka bertahanlah di atas sunnah dan segala perintah juga larangan-Nya sampai engkau menemui surga. "
Langit indah itu biru, Kamu
Tinggi, tak tergapai. Biru berubah putih berjalan menyapa. Panas, tak peduli selalu bersama. Dingin, bahkan tak tergoda.
Kamis, 07 Februari 2013
Kata-kata Motivasi Kerja
Rabu, 23 Januari 2013
Cerpen Romantis Nan Lucu (Si Ino dan Si Ima)
Dear My Love
Selasa, 15 Januari 2013
Cerpen Perpisahan Yang Tak Di Inginkan
Cerpen Pergi Tak Kembali
Gurindam Dua Belas Pasal ( +Makna)
Gurindam Dua Belas 12
Ini gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat,maka ia itulah orang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah,suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri,maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia,tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat,tahulah ia dunia melarat.
Gurindam II
Ini gurindam pasal yang kedua:
Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji.
Gurindam III
Ini gurindam pasal yang ketiga:
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi’il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
Gurindam IV
Ini gurindam pasal yang keempat:
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
Gurindam V
Ini gurindam pasal yang kelima:
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
Gurindam VI
Ini gurindam pasal yang keenam:
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,
Gurindam VII
Ini Gurindam pasal yang ketujuh:
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka.
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapanya letih.
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya kurang.
Apabila orang yang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur.
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar.
Apabila menengar akan aduan,
membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Apabila perkataan yang lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut.
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar.
Gurindam VIII
Ini gurindam pasal yang kedelapan:
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar.
Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa.
Kejahatan diri sembunyikan,
kebaikan diri diamkan.
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.
Gurindam IX
Ini gurindam pasal yang kesembilan:
Tahu pekerjaan tak baik,
tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaituiah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa.
Kepada segaia hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.
Gurindam X
Ini gurindam pasal yang kesepuluh:
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka.
Dengan ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat.
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.
Gurindam XI
Ini gurindam pasal yang kesebelas:
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hajat.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.
Gurindam XII
Ini gurindam pasal yang kedua belas:
Raja muafakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
( Perintis Sastra, 1951)